Partai Baru yang Primus Interminus Malum

oleh Hajriyanto Y Thohari
Pengamat Kenegaraan dan Keagamaan

Pada harian Seputar Indonesia,3 Juni 2008, saya menulis bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah partai primus inter minus malum,yakni partai yang secara organisasional dan kedisiplinan paling baik di antara semua partaipartai lain yang rata-rata buruk.

PKS berhasil membuktikan diri sebagai satu-satunya partai politik yang solid, hidup, dan kuat. Salah satu karakteristik dari partai dengan genre ini adalah apa kata partai,itulah kata anggotanya! Sementara dalam partai-partai politik lain,mulai ada problem solidaritas dan soliditas: apa kata partai, tidak selalu paralel dengan apa kata anggota. Jadi keunggulan PKS adalah keunggulan komparatif karena partai-partai yang lain buruk.

Kini PKS juga membuktikan diri sebagai partai yang sangat percaya diri (self-confident). Ada dua bukti yang cukup kuat yang dapat diajukan untuk mendukung pendapat ini. Pertama, PKS berani menampilkan mantan Presiden Soeharto dalam iklan politiknya sebagai bapak dan guru bangsa.Rasanya hanya partai yang percaya diri yang memiliki keberanian melakukan langkah politik yang oleh para analis politik dikatakan sebagai berisiko ini.

Partai Golkar yang jelas-jelas dibesarkan oleh mantan Presiden Soeharto sekalipun rasanya masih berhitung untuk melakukan langkah seperti ini. Golkar hanya pernah berani memberikan penghargaan kepadanya sewaktu peringatan HUT Partai Golkar.Itu pun maju mundur ketika kemudian dikecam oleh beberapa kalangan. PKS nyatanya berani mengambil langkah ini.

Kedua,PKS dengan tenang menghadapi kalangan NU dan Muhammadiyah yang kebakaran jenggot karena KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan dijadikan tokoh dalam iklan politik PKS di televisi.Kemarahan orang NU dan Muhammadiyah itu sendiri adalah lucu dan naif.Bukankah kedua tokoh besar tersebut telah menjadi pahlawan nasional yang dengan demikian telah menjadi milik nasional? Lantas, apa salahnya PKS sebagai bagian dari nation ini menjadikannya sebagai tokohnya?

Tak heran jika pemimpin-pemimpin PKS dengan mudah dapat menjawab protes-protes orang NU dan Muhammadiyah tersebut. Ketiga,melalui ketua Fraksi PKS di DPR,Mahfudz Siddiq, PKS menyatakan secara kategoris menolak wacana koalisi dengan partai-partai Islam yang lain.Ketika sejumlah partai Islam mewacanakan pembentukan koalisi atau persatuan partai-partai Islam menghadapi Pemilu 2009,PKS bukan hanya menyatakan tidak tertarik, melainkan lebih jauh dan lebih tegas lagi menolak jenis koalisi macam itu.

*** Sebagai partai Islam, penolakan kategoris PKS ini tentu sangat mengejutkan sekaligus mengagumkan.Ada beberapa kemungkinan atau hipotesis mengapa PKS mempunyai keberanian menolak ajakan (appeal)koalisi partai-partai Islam ini.Pertama,PKS melihat pengalaman selama ini bahwa koalisi partai-partai Islam selalu sangat artifisial dan superfisial, serta tidak pernah kuat. Koalisi partaipartai Islam hanya laksana burung merak yang hanya membuat kelompok lain pasang kuda-kuda saja. Sementara efektivitasnya nol besar.

Kedua, kemungkinan ini yang lebih besar, PKS tidak yakin dengan keislaman partai- partai Islam yang lain.Artinya, PKS merasa bahwa yang paling Islam adalah dirinya, dan memandang partai-partai Islam yang lain hanya menjadikan Islam secara formal dan simbolistis semata, alias secara substansial tidak dirasakan eksistensinya. Bukti-bukti terhadap kecenderungan ini sangatlah banyak. Islam hanya ada dalam anggaran dasar semata, tetapi tidak berada dalam perilaku politik mereka. PKS, seperti pernyataan sebagian petingginya, menyatakan jauh lebih baik melakukan koalisi yang lintas ideologi.

Maksudnya, tentu saja lebih baik berkoalisi dengan partai-partai nasionalis atau kebangsaan, atau bahkan non-Islam, daripada bersatu dengan partai Islam lain. Dengan demikian logika mereka tentu saja tidak seperti ini: “Menolak berkoalisi dengan sesama partai Islam,malah berkoalisi dengan partai nasionalis,” melainkan berbunyi: “Daripada berkoalisi dengan partai yang mengaku Islam (padahal tidak Islami) lebih baik sekalian berkoalisi dengan partai-partai yang tidak mempunyai klaim keislaman apa pun!”Logika yang jika diformulasikan berbunyi seperti itu rasanya hanya dimiliki oleh orang yang per-caya dirinya selangit.

Tentu analisis itu benar belaka. Sebab, PKS pasti didirikan karena ketidakpuasan alias kekecewaan terhadap partai-partai Islam yang sudah ada sebelumnya. Seperti dulu ketika warga NU dan Syarikat Islam (SI) tidak puas pada Partai Masyumi (1950- an), maka berdirilah Partai NU dan PSII yang terlepas dari Masyumi.

Ketika Zainuddin MZ dan kawan-kawan tidak puas alias kecewa dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), maka berdirilah Partai Bintang Reformasi (PBR).Ketika sebagian warga NU tidak puas dengan PKB maka dibentuklah PKNU.Ketika anak-anak muda Muhammadiyah tidak puas dengan Partai Amanat Nasional (PAN), maka berdirilah pula Partai Matahari Bangsa (PMB).Demikian seterusnya.

Pendirian sebuah partai politik baru dengan demikian tidak bisa dilihat hanya sebagai gejala fragmentasi politik semata,melainkan juga harus dibaca sebagai kritik terhadap partai politik existing. Artinya,ketika PKS didirikan, maka—diakui atau tidak—itu merupakan bentuk ketidakpuasan atas partai-partai Islam yang telah lama ada dan sekaligus sebagai kritik atas kinerja dan penampilan partai-partai Islam selama ini. Untuk dan atas alasan apa membuat partai Islam baru, dalam hal ini PKS,kalau mereka puas dengan partai-partai Islam yang telah lama ada?

Atau dengan kata lain, jika mereka puas dan nyaman dengan partai Islam lama, tentu tidak ada raison d’etre pendirian partai Islam baru PKS. Sebagai partai Islam baru, PKS harus diakui sangat solid, hidup,dan kuat.Bahkan lebih dari itu,memiliki rasa percaya diri tinggi.Ini merupakan modal yang sangat berharga.Persoalannya adalah sampai kapan dan seberapa panjang nafas kehebatan mereka itu?

Partai Islam adalah partai Islam! Mau lama atau baru tetaplah partai Islam.Orang cukup hafal dengan karakter partai Islam di Indonesia selama ini. Ayo, kita lihat saja apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun yang akan datang!

Sumber : http://smsplus.blogspot.com/2008/12/partai-baru-yang-primus-interminus.html

1 komentar :

Anonim ,  25 Desember 2008 pukul 10.41 , Menyampaikan Pesan ...

PKS memang oye

Posting Komentar

Copyright © 2009 Template design modified by Sadikin