![]() |
Di zaman Tiongkok Kuno ada seorang
petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai
anjing-anjing yang galak dan kurang terlatih.
Anjing-anjing itu sering melompati
pagar dan mengejar-ngejar domba-domba petani. Petani itu meminta tetangganya
untuk menjaga anjing-anjingnya, tetapi ia tidak mau peduli.
Suatu hari aning-anjing itu
melompati pagar dan menyerang beberapa domba sehingga terluka parah.
Petani itu merasa tak sabar, dan
memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.
Hakim itu mendengarkan cerita
petani itu dengan hati-hati dan berkata, “Saya bisa saja menghukum pemburu itu
dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya.
Tetapi Anda akan kehilangan seorang
teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, teman atau musuh
yang jadi tetanggamu?”
Petani itu menjawab bahwa ia lebih
suka mempunyai seorang teman.
“Baik, saya akan menawari Anda sebuah
solusi yang mana Anda harus manjaga domba-domba Anda supaya tetap aman dan ini
akan membuat tetangga Anda tetap sebagai teman.” Mendengar solusi pak
hakim, petani itu setuju.
Ketika sampai di rumah, petani itu
segera melaksanakan solusi pak hakim. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan
menghadiahkannya kepada tiga anak tetangganya itu, yang mana ia menerima dengan
sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.
Untuk menjaga mainan baru anaknya,
si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya.
Sejak saat itu anjing-anjing itu
tidak pernah menggangu domba-domba pak tani.
Di samping rasa terimakasihnya
kepada kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasi
buruan kepada petani.
Sebagai balasannya petani
mengirimkan daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat tetangga itu
menjadi teman yang baik.
Sebuah ungkapan Tiongkok Kuno
mengatakan :
“Cara Terbaik
untuk mengalahkan dan mempengaruhi orang adalah dengan
kebajikan..:)
Sumber : pengusahapks
0 komentar :
Posting Komentar