PKS-Sukarame – Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) akhirnya memilih Ahmad Junaidi Auly untuk mendampingi EddySutrisno, dalam pemilihan wali kota dan wakil walikota Bandar Lampung periode 2010-2015.
Keputusan DPP ini sekaligus mengalihkan opsi bakal calon (balon) wakil wali kota dari prioritas sebelumnya, yaitu Hantoni Hasan. “Kami sekarnag sedang memprioritaskan Ahmad Junaidi Auly sebagai bakal wakil walikota dari kader PKS untuk mendampingi Eddy,” kata Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Jajuli kepada Tribun, Senin (25/1) malam.
Kecenderungan balon pendamping Eddy jatuh kepada figure Junaidi menurut Jajuli disebabkan pengalaman anggota DPRD Lampung itu. “Junaidi kader senior di PKS. Dia punya massa yang sudah teruji di Bandar Lampung sewaktu mengikuti Pileg 2004 dan 2009,” katanya.
PKS yakin Junaidi akan menjadi pasangan yang tepat bagi Eddy, karena kemampuan dan profesionalisme mantan wakil ketua DPRD Lampung tersebut. “Mudah-mudahan Junaidi bisa berkerja sama dengan Eddy apabila terpilih dalam pilkada,” ujarnya.
DPP partai berlambang bulan sabit dan untaian padi ini pun telah merestui pilihan balon penamping Eddy ialah Junaidi. DPP mengarahkan opsi balon wakil wali kota ke sosok Junaidi berdasarkan informasi dari DPW.
Ketua Departemen Politik, Hukum, dan Keamanan DPP PKS Al Muzzammil Yusuf menuturkan, pihaknya memang menyerahkan sepenuhnya keputusan siapa kader yang didorong maju dalam pilkada kepada DPWdan DPD.
"Kami menyerahkan ke DPW dan DPD mengenai person, karena mereka yang lebih tahu perkembangan, kondisi, dan konstelasi politikdi daerah. Merekajuga ada tim yang menggodok soal nama," kataMuzzammil.
Junaidi sendiri menyatakan siap apabila PKS menunjuk dirinya sebagai balon wakil wali kota yang akan bersanding dengan Eddy. "Sebagai kader, saya siap mengemban apa yang diamanahkan partai kepada saya," ujarnya.
Meski begitu, junaidi mengaku hingga kini belum menerima SK penunjukkan dirinyasebagai balon pendamping Eddy. "Saya memang masuk nominasi balon wakil wali kota pilihan Eddy, selain kader lainnya, yakni Hantoni Hasan.
Namun,sampai sekarang belum ada keputusan resmi siapa balon pen¬damping Eddy," katanya.
EddyLeluasa
PKS memberikan keleluasaan bagi Eddy untuk memilih siapa kader PKS yang layak mendampinginya dalam pilkada. PKS hingga kini masih bersabar menunggu keputusan Eddy meski batas waktu untuk Eddy sebenarnya telah berakhir awal Januari.
Toleransi diberikan PKS kepada Eddy, karena sebulan setengah terakhir, balon wali kota incumbent itu mesti menghadapi polemik di internal Partai Golkar. Polemik tersebut terkait pencalonan Eddy di Partai Demokrat, pemecatan sebagai ketua DPD II oleh DPD I, hingga kontroveni Musyawarah Daerah (Musda) dua versi.
Hantoni pun menurut Jajuli tetap menjadi salah satu kader yang diusulkan kepada Eddy sebagai balon wakil wali kota, meski kini pilihan telah mengerucut ke sosok Junaidi.
"Kami masih memberikan alternatif Junaidi dan Hantoni, dua kader terbaik kami, dengan tetap memberikan keleluasaan bagi Eddy untuk memperdalam kecocokkan dan peluang unggul saat pilkada," ujarnya.
Sementara Partai Demokrat menyerahkan posisi pendamping kepada Eddy dengan tetap dikomunikasikan bersama DPD dan DPC. Soal Junaidi,Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung Fajrun Najah Ahmad mengaku, pihaknya akan menghormati apabila PKS mengajukannya.
“Junaidi adalah politisi amanah, santun, dan memiliki fleksibilitas tinggi. Tapi, semua kembali ke Pak Eddy. Saya mengajak pehdukung Pak Eddy agar tidak terpaku ke¬pada balon wakil wali kota, tapi justru fokus kepada pemenangan Pak Eddy," kata pria yang akrab disapa Fajar ini.
Sumber : Harian Pagi Tribun Lampung
0 komentar :
Posting Komentar