Sunday, April 13, 2025

Kader Harus Merubah Mainset


“Allah telah menjanjikan orang-orang diantara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah keadaan mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Tetapi barang siapa tetap kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (An-Nur:55)

Berangkat dari keyakinan ayat inilah Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus mempersiapkan diri menjadi kader Negara dan kader pembangunan. Karena Allah telah menjanjikan kemengangan pada orang-orang beriman untuk memimpin negeri ini. Kemenangan itu bisa diraih dengan wasilah apapun, termasuk melalui pemilihan kepala daerah yang saat ini ada di depan mata.

Humas Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Lampung sekaligus SC kemenangan Pemilukada di tujuh kota dan kabupaten se-Lampung Ade Utami Ibnu menjelaskan, wajib bagi kader PKS untuk menjemput kemenangan itu. Oleh karenanya, yang harus dilakukan kader adalah mulai saat ini merubah mainset dan mentalitas.

“Yang tadinya adalah Rijaul Dakwah atau bergerak hanya ditataran dakwah.maka pada fase ini kita harus menjiwai bahwa kita adalah kader pembangunan. Kitalah yang harus membangun bangsa dan daerah ini,” kata Ade Utami Ibnu.

Mental Rijalu Daulah harus menjelma di seluruh kader. Mental pembangunan harus muncul dan mengakar kuat di semua aktivis PKS.

Mengapa mental ini yang harus disiapkan? Karena begitu pilkada dan kemengan berada di tangan kader PKS, sebetulnya tantangannya tidaklah sedikit. Semakin besar dan kompleks. Serta membutuhkan penanganan yang serius.

“Belum tentu saat kita memimpin semua pihak bisa bekerja sama dengan kita secara baik. Dan belum tentu pula orang lain akan senang saat kita memimpin. Badai dan gelombang kuat, pastilah akan mengonjang-ganjing. Belum lagi tantangan fragmatis dari heterogen masyarakat.” tutur Ade dengan penuh semangat.

Lebih lanjut Mantan aktivis kampus ini mengatakan, permasalahan setelah PKS menang pasti akan lebih penting ketimbang berada pada posis kalah. Dan PKS telah menyiapkan kemenangan itu. Oleh karenanya, kader harus menyiapkan diri. Tantangan itu hanya mampu dihadapi jika mental yang merasuk dalam setiap diri kader PKS adalah mental Rijalun Dawah dan Rijalu Daulah.

Menjadi kader dakwah dan kader pembangunan harus menyiapkan empat hal.

Pertama siapkan dri dan lapangkan jiwa. ”Para kader harus menyiapkan diri terhadap semua resiko yang akan kita tanggung saat PKS memerintah. Kita juga harus lapang jiwa terhadap masukan dan kritikan,” terang Ade.

Kedua, para kader harus mengasah kemampuan dan membangun komikasi efektif kepada masyarakat. Banyak hal yang belum di mengerti oleh masyarakt tentang PKS dan sepak terjangnya. “Karena komunikasi kita yang belum intens. Oleh karenanya wajib bagi kader pks untuk meningkatkan kualitas komunikasi dgn masyarakat. Kita tidak berada di pojok-pojok masjid dan perkantoran,” lanjut Ayah Sahla.

Ketiga, pahami Islam, Jamaah dan Kekiniaan. Bahwa islam itu adalah agama yang sempurna tidak terpisahkan antara yang satu dengan lainnya. Kader harus memahami antara politik dan jamaah. Kekiniaan, harus memahami realitas kehidupan dilingkungan yang dihadapi sekarang.

Keempat, menjaga kondisi spiritual dengan Allah SWT. Itu yang harus ditingkatkan terus. Terpenting, melakukan semua ini hanya karena Allah bukan karena yang lainnya.

Untuk menjembatani semua itu maka sluruh kader diminta untuk mendengar. Dengan PKS mendengar maka PKS akan menemukan esensinya. “Pembangunan itu tidak boleh berjarak dengan masyarakat. Masyarakat juga harus melakukan pembangunan,” ungkapnya. Kalau ini yang terjadi maka Negara yang Baldatun Toyibun Warobun Gofur akan terwujud.

Sementara, program PKS mendengar kini sudah menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Setiap kader mendapat tugas menyambangi rumah-rumah dan melakukan aktivitas mendengarnya. Masing-masing kader mengemban 75 orang. “Tidak boleh ada satu rumah pun terlewatkan dari program ini,” pungkas Ade.

Sumber :http://pkslampung.org/

0 komentar :

Posting Komentar

Copyright © 2009 Template design modified by Sadikin